Thursday, July 5, 2018

Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Jilid 7.5 Bab 1 Bagian 4


Classroom of the Elite Volume 7.5
Diterjemahkan oleh Ratico

Ketika aku kembali ke kamarku, aku berbaring di tempat tidur, menggenggam teleponku dan menatap langit-langit.

Tepat sebelum aku kembali ke kamarku, di dalam diriku, kecemasan yang berbeda telah menyebar.

Konsultasi dari Satou-san.

Fakta bahwa dia mencintai Kiyotaka.

Cerita tentang memintaku membantunya agar dia bisa menjadi pasangan bersamanya.

Pada saat yang sama ketika aku merasakan kejengkelan yang aneh, aku tak bisa membantu tapi juga merasa bergolak. Jika masalah yang terjadi ini hanyalah urusan romantis biasa, itu mungkin lebih mudah bagiku.

Aku telah mengerahkan kebijaksanaan yang ada dalam diriku, dan kupikir aku berhasil mendukung Satou-san. Tapi lebih dari apa pun, yang membuatku penasaran bukanlah aspek romantisnya.

Apakah Kiyotaka pergi berkencan dengan Satou-san karena tertarik pada lawan jenis? Hal semacam itu. Bagaimana jika dia tak memiliki "tujuan romantis"? Maka itu bisa menjadi masalah besar.

Aku merasa sepertinya aku terlalu memikirkan ini, tapi entahlah.

Dalam hal apapun, pasangan yang dipilih itu Kiyotaka. Aku tak mengerti apa yang benar-benar dipikirkan Kiyotaka. Bagaimana jika dia tak tertarik dengan kencan ini sebagai lawan jenis, tapi ingin mengetahui lebih banyak tentang Satou-san sendiri?

Kencan ini dimaksudkan untuk menentukan apakah dia seorang siswa yang dapat digunakan atau tidak. Aku membayangkan hal seperti itu.

Sama seperti dia melakukan kontak denganku, fakta bahwa Satou-san bisa menjadi kunci untuk melancarkan kehidupan sekolah Kiyotaka, sebagian dari diriku takut akan hal itu.

Jika pandangan Kiyotaka jatuh pada dirinya, aku bertanya-tanya apakah itu akan mengancam keberadaanku. Tergantung pada keadaan, Kiyotaka yang telah bertindak sebagai pelindungku sampai sekarang, tak akan lagi begitu.

Aku menekan ikon panggil, dan menampilkan keypad. Lalu aku secara manual mengetik 11-digit nomor.

"Aku bahkan belum hafal nomorku sendiri dan malah..........."

Sebelum aku menyadarinya, nomor kontak Kiyotaka terukir di kepalaku.

Sekarang yang harus kulakukan adalah menyentuh ikon panggil lagi dan panggilan akan terhubung.

Bahkan jika aku menelponnya, apa yang aku rencanakan untuk bertanya? Aku menanyakan itu pada diriku sendiri.

'Apakah kau benar-benar berpikir Satou-san akan lebih mudah digunakan daripada aku?' Sesuatu seperti itu?

"Apa itu? Bodoh sekali....."

Sebelum aku mulai menanyainya, hampir seperti aku ingin digunakan olehnya.

Bukan itu masalahnya. Hanya saja... aku ingin melindungi diriku sendiri.

Menggunakan perisai yang dikenal sebagai Kiyotaka, aku hanya ingin hidup sambil melindungi statusku di sekolah ini.

Itu benar, itu jelas yang terjadi.

"Kenapa aku tak mendengarnya langsung dari dia?"

Berpikir seperti itu, aku sekuat tenaga memaksa menggerakkan ibu jari tangan kiriku. Tapi, walaupun itu hanya tinggal beberapa senti saja sampai aku menekannya, ibu jariku tak bisa bergerak sama sekali.

Pada akhirnya, aku tak bisa menekan ikon panggil sama sekali.

"Hah. Aku seperti orang bodoh."

Kenapa aku harus menanyakan sesuatu seperti, 'Apakah kau sudah selesai menggunakanku?' sendiri.

Dan begitu saja setelah itu, teleponku bergetar.

"Uwa!?"

Di layar, 11-digit nomor yang kuketik sebelumnya ditampilkan. Kupikir aku tak sengaja menekan ikon panggil tapi ternyata bukan karena itu.

".......h-halo?"

Aku panik dan menjawab panggilan itu.

[Aku punya sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.]

Suara lesu yang biasa dan datar itu terdengar di telingaku.

"Apa itu? Hal yang ingin kau tanyakan padaku?"

[Apakah ada orang di sekitarmu saat ini?]

"Tidak ada. Aku ada di kamarku."

Mungkinkah, dia khawatir tentang apakah kesehatanku memburuk dan menelponku karena khawatir. Meski begitu, sudah terlalu larut jika dia hanya meneleponku malam-malam begini.

Namun, hatiku menari dengan sedikit harapan itu.

[Ada sesuatu yang aku ingin Karuizawa selidiki.]

Tapi harapanku itu hancur dalam waktu kurang dari 1 detik.

"Apa-apaan itu? Kau tak akan bergantung padaku lagi, kau mengatakan sesuatu seperti itu bukan? Meskipun kau dengan sengaja memperingatkanku untuk menghapus nomor kontakmu."

Aku mengajukan keluhan itu (meskipun aku tak tahu apakah pernyataan seperti itu benar atau tidak) dalam kata-kata.

Dari awal, sejak peristiwa atap kemarin sampai hari ini. Bukankah dia punya banyak hal yang harus dia katakan padaku?

Sesuatu seperti 'Apakah kau terkena flu?'. Bahkan jika itu bukan kata-kata manis seperti itu, setidaknya dia bisa mengatakan sepatah kata atau sesuatu seperti 'Aku minta maaf'.

Fakta bahwa dia dalang yang membuatku diganggu, seharusnya bisa merusak suasana hati dan jika bukan aku, dia mungkin telah dilaporkan ke sekolah.

Dalam bentuk apa pun itu, setidaknya harus ada permintaan maaf. Dan untuk memikirkan kata-kata pertama dari mulutnya adalah 'Ada sesuatu yang aku ingin kau selidiki'.

"Hei, Kiyotaka. Apakah kau mengerti posisimu? Tak perlu lagi aku bekerja sama denganmu lebih jauh, atau lebih seperti kau lebih baik bertanggung jawab dan melindungiku selamanya. Secara percuma."

Setelah frustrasi dengan masalah Satou-san, kupikir aku bisa dengan berani mengatakan hal seperti itu.

Tapi, kata-kata itu tersangkut di tenggorokanku dan tak mau keluar. Itu karena aku takut jika aku mengatakan sesuatu seperti itu, Kiyotaka akan meninggalkanku.

"Apa yang kau ingin kuselidiki?"

[Ini tentang Satou.]

"......tentang Satou-san?"

Dalam situasi ini, dari semua hal, untuk itu tentang Satou-san. Seberapa jauh lagi orang-orang di sekitarku akan membuatku marah.

Tapi ada juga soal kencan ganda, aku tetap diam tentang fakta bahwa aku bertemu Satou-san hari ini.

"Bagaimana dengan dia?"

[Aku ingin tahu tentang dia biasanya bergaul dengan siapa, apa pola tindakannya. Untuk lebih tepatnya, aku akan bersyukur mengetahui tentang hobi dan kesukaannya. Tentu saja, jika kau sudah tahu, maka itu membuatnya lebih cepat.]

"Aku tak tahu apa-apa tentang itu". Aku dengan jahat membisikkan itu di dalam hatiku.

"Sayang sekali, aku dan Satou-san berasal dari kelompok yang berbeda. Hal semacam itu agak jauh dariku."

[Jauh, ya. Tampaknya bahkan pusat para gadis memiliki banyak hal yang dia tak tahu.]

"Muu..........kau mengatakan sesuatu yang kejam."

[Jika kau tak tahu, maka tolong cari tahu. Aku lebih suka cara yang akan membuat Satou tak mengetahui sebanyak mungkin.]

"..... yah, jika aku bertanya pada Shinohara-san, aku mungkin bisa mengetahuinya."

[Silakan pilih opsi yang kau anggap ideal. Aku akan menyerahkan caranya padamu.]

"Aku mengerti, aku akan coba bertanya-tanya........setidaknya katakan padaku alasannya kenapa."

[Tolong kirimi aku detailnya.]

Tampaknya setelah menyelesaikan urusannya, Kiyotaka puas dengan itu, setelah mengatakan permintaan sepihaknya dia memutuskan panggilan.

Tak ada jawaban untuk pertanyaanku.

"Ada apa dengannya? Melakukan apa pun yang dia inginkan.......Aku benar-benar tak mengharapkan apapun darinya."

Seharusnya aku terbatuk sekali atau dua kali di dekat telinganya.

Sambil mengatakan semua keluhan itu, aku mengirim obrolan ke Shinohara-san.

Meskipun aku tertekan seperti ini, aku merasa seperti mengagumi diri sendiri untuk kesetiaanku yang dengan tulus mengikuti perintahnya.

Dan ketika aku melakukan itu, aku bisa mengamankan informasi mengenai Satou-san dari Shinohara-san. Untuk sementara, kami mengobrol santai saat mengumpulkan informasi. Menyusun informasi yang kudengar, aku mengirimkannya ke alamat surat gratis Kiyotaka.

Aku tak mendapat balasan seperti biasa tapi tanpa masalah, seharusnya sudah terkirim.

Seperti yang kupikir, si Kiyotaka itu.... apakah dia tertarik pada Satou-san? Sudah jelas bahwa dia berencana mengumpulkan informasi sebelum kencan sehingga dia mendapat banyak keuntungan nantinya.

Itu berarti, jika kencan itu berjalan dengan baik mereka berdua akan mulai berpacaran? Atau maksudnya......itu adalah tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah Satou-san menjadi pion sehingga dia bisa menggunakannya.

Bahkan ketika aku memikirkannya berulang kali, tak ada jawaban yang muncul. Tak mungkin begitu.

"Ahh mou! Apa yang diinginkan laki-laki itu?"

Aku tak bisa tidur malam ini, sepertinya ini akan menjadi hari yang panjang.

* * *

Contact Form

Name

Email *

Message *