Diterjemahkan oleh Ratico
SS Ibuki: Konflik Pikiran
Tanggal 23 yang menyambut hari pertama liburan musim dingin.
Pagi-pagi, ketika aku melihat Ryuuen yang berniat berhenti sekolah, aku berencana tinggal di kamarku sepanjang hari. Tapi beberapa saat yang lalu, setelah menerima surat dari si idiot Ishizaki, aku berubah pikiran.
"Ryuuen-san berubah pikiran!"
Bersamaan dengan surat semacam itu, mereka membual tentang bagaimana bujukan mereka berhasil juga ditulis.
Tapi bukan itu masalahnya.
Orang itu, Ryuuen telah mengeraskan tekadnya untuk berhenti sekolah. Itu bukan situasi di mana hanya bujukan dari Ishizaki dan yang lainnya akan membuatnya berubah pikiran.
Dengan kata lain........ada faktor lain selain itu. Sesuatu yang akan membuatnya berubah pikiran. Itu mungkin, sesuatu yang berhubungan dengan Ayanokouji Kiyotaka dari Kelas D.
Intuisiku mengatakan itu padaku. Jika aku di kamarku, menjadi jelas bahwa aku akhirnya cemas memikirkan itu, jadi aku menginginkan waktu di mana aku bisa fokus pada sesuatu yang lain sama sekali.
Mengingat bahwa ada film yang belum kulihat yang hampir mendekati akhir periode pemutaran, aku membuat pemesanan tempat untuk duduk dan menuju ke Keyaki Mall.
Tepat sebelum pemutaran dimulai, di dalam gedung yang diliputi kegelapan, aku yang tiba dengan waktu itu, setelah mencapai tempat dudukku, dengan santai meletakkan lenganku di sandaran lengan yang kosong.
Merasakan sensasi bergesekan dengan kain, aku menoleh untuk meliriknya.
Itu adalah sebuah kesalahan.
"---Geh."
Aku akhirnya bertemu dengan orang nomor 1 yang tak ingin kutemui sekarang di tempat yang tak terduga ini.
Itu adalah Ayanokouji yang telah memenuhi pikiranku.
Dia adalah orang yang memasang wajah bodoh yang memanipulasi kelas dari belakang layar. Dia bukan hanya pintar, dia adalah keberadaan surealis yang kemampuan bertarungnya jauh melampaui Ryuuen dan Albert.
"Ini kebetulan, ya."
Dia memanggilku seperti itu.
Aku benar-benar tak menginginkan pertemuan kebetulan seperti itu. Aku merasa mual dan mengalihkan pandanganku.
Ahh mou, kenapa aku harus menemui Ayanokouji ?! Di atas itu, dia juga sendiri.
Kembali selama liburan musim panas, aku ingat waktu ketika aku terjebak dengan Ayanokouji di dalam lift. Sejak saat itu, aku telah menari di telapak tangannya, dan mengingat itu, frustrasi merembes keluar dari diriku.
Tak tahu apa-apa, menulis dia sebagai siswa idiot Kelas D. Dalam arti, situasi ini mirip dengan situasi saat itu.
Rasanya kami berdua terperangkap di dalam kotak tertutup.
Dengan putus asa mencoba membersihkan kegelapan, aku mengalihkan pandanganku ke arah film yang sedang diputar. Tapi isinya nyaris tak muncul di benakku.
Aku berpikir tentang hanya berdiri dari tempat dudukku dan pergi, tapi itu hanya akan membuatnya terlihat seperti aku melarikan diri darinya. Itu saja, aku tak tahan.
Segera setelah film berakhir, aku akan pergi. Aku membuat tekad itu. Saat itu berdiri, tanpa ada yang terjadi, harapanku, tepat setelah ini, akan runtuh sekaligus.
* * *
*Surealis: orang yang menganut aliran surealisme.
*Menulis dia (bahasa Inggris: writing him off): Entah ini udah benar atau ini kata kiasan :P