Diterjemahkan oleh Ratico
SS Karuizawa: Menyadari Perasaan
Aku telah membuat keputusan besar.
"Aku akan putus dengan Yousuke-kun."
Itu adalah, untuk Karuizawa Kei, perbedaan penting terbesar, pilihan yang tak akan pernah dipilih secara normal.
"Aku yakin semua orang di kelas akan terkejut ketika semester ketiga dimulai..."
Merasa gelisah seperti itu, aku diam-diam membisikkan kata-kata itu.
"Kurasa itu benar."
Kemungkinan besar hampir segera, pertempuran antara gadis-gadis di sekeliling Yousuke-kun akan dimulai.
"Orang itu, menurutmu dia akan pergi dengan orang lain?"
"Bahkan jika kau menanyakan itu padaku, aku tak tahu Yousu.........tidak, aku juga tak tahu Hirata-kun dengan baik. Tapi di beberapa tempat, seperti Kiyotaka, dia bisa menjadi keren. Selama dia berpura-pura pacaran denganku, dia tak akan bisa berkencan dengan gadis lain juga, dan dia mungkin bahkan tak tertarik pada percintaan."
Meskipun itu bohong, kita masih akan putus.
Jika aku mengacaukannya dan tetap dekat dengannya seperti biasa, aku juga akan merasa kasihan pada gadis-gadis lain. Untuk mulai terbiasa sejak sekarang, aku memutuskan untuk tak lagi memanggilnya 'Yousuke-kun' tapi kembali ke 'Hirata-kun'.
"Meskipun kau akan kembali memanggilnya Hirata, kau masih memanggilku seperti ini?"
Sebelum aku menyadarinya, aku secara tak sadar mulai memanggil Kiyotaka dengan nama depannya.
Dengan kembali memanggil Hirata-kun seperti itu, Kiyotaka melemparkan pertanyaan yang jelas seperti itu padaku.
"Ahh........Aku mengerti. Apakah lebih baik jika aku mengubahnya kembali?"
"Bukan itu yang kumaksud. Kau bebas untuk memanggilku apa pun yang kau suka."
Setelah mengatakan itu, jeda sebentar, lalu Kiyotaka melanjutkan.
"Ini mungkin kesempatan yang bagus."
Tentang terus dipanggil dengan nama depannya, Kiyotaka tak menunjukkan tanda-tanda ketidaksetujuan. Dan kemudian, momen yang terasa seperti takdir bagiku, tiba-tiba muncul.
"Aku juga akan memanggilmu 'Kei' kalau begitu."
Aku juga akan memanggilmu 'Kei' kalau begitu.
Aku juga akan memanggilmu 'Kei' kalau begitu.
Aku juga akan memanggilmu 'Kei' kalau begitu.
Kata-kata itu bergema dan terulang di dalam hatiku seperti kata-kata suci.
Hyuruhyuruhyuru~.
Sama seperti itu, satu panah jatuh dari langit. Itu, panah yang ditujukan pada Kiyotaka dari Satou-san. Anak panah itu seharusnya terbang entah kemana setelah dilepaskan.
Dan itu...
"Tauwa!"
Dari semua hal, itu menusuk hatiku.
".....tauwa?"
Kiyotaka mendengar dan mengulangi kata misterius yang keluar dari isi hatiku.
"T-tidak-tidak apa-apa! Kenapa Kiyotaka juga memanggilku dengan nama depanku?"
"Jika satu sisi menggunakan nama belakang dan sisi lainnya menggunakan nama depan, itu tak akan terasa benar."
Tidak, tidak, tidak. Itu mungkin begitu tapi! Kau tak memberikan pemberitahuan sebelumnya atau apapun!
Aku berdenyut, tidak, terus berdetak terus dan terus. Suara itu sangat besar sampai-sampai aku bertanya-tanya apakah Kiyotaka akhirnya akan mendengarnya.
Dan bahkan tanpa memikirkan aku yang panik, Kiyotaka terus berbicara.
"Ngomong-ngomong......hanya untuk menyelesaikan masalah. Pengusul asli yang mengatur kencan ganda itu bukan kau, tapi Satou benar?"
Seperti yang diharapkan, harus kukatakan. Kiyotaka sudah menyadari trik kencan ganda. Dengan menekan perasaanku dengan putus asa, aku menjawab pertanyaan itu.
"A-Apa artinya itu, mengatur?"
Untuk jaga-jaga, aku akan mencoba dan menipunya.
"Aktingmu sangat tepat, tapi di sana-sini, tindakan Satou aneh sekali."
"Ahh---....karena aku pikir kau menyadarinya? Aku juga berpikir Satou-san sedang curiga."
Hatiku entah bagaimana berhasil menenangkan diri.
Fuu, fuu. Seharusnya sekarang baik-baik saja.
"Itu benar. Aku juga punya hadiah Natal untukmu."
"Ehh? Jangan bercanda?"
Saat aku memikirkan itu, hatiku sekali lagi melompat dan melambung tinggi.
"Aku berbohong."
"Huh? Kau ingin dipukuli?"
Setelah pendakian tiba-tiba datang hal yang menukik, dan aku memelototi Kiyotaka.
Mungkinkah, apakah aku hanya digoda?
"Lebih tepatnya, itu hanya hadiah normal. Aku pikir itu mungkin produk yang tak penting untukmu tapi..."
".....tunggu, ada apa dengan kantong apotek itu? Apa kau mengejekku?"
Bahkan jika dia memberiku hal seperti itu, aku tak senang sedikitpun.
Saat aku memikirkan itu, aku menerimanya, dan memeriksa isinya.
Kantong itu terlihat apa adanya tapi sebenarnya isinya--- aku mengharapkan sesuatu seperti itu. Apa yang keluar dari dalamnya.
"Obat flu dan kwitansi........?"
Ekspektasi sekilas seperti itu dikhianati dengan mudah hingga hampir mengecewakan.
Tapi, aku menyadari sesuatu yang aneh. Kenapa memberiku ini?
"Jangan pikirkan kwitansinya, tolong buang."
Tapi dengan mendengar itu, itu hanya membuatku lebih penasaran. Aku meneliti detail pada kwitansi. Dan kemudian menyadari pertanyaanku.
"Hei, kwitansi ini memiliki 10:55 pagi pada tanggal 23 yang ditulis di atasnya..."
Itu bukan sesuatu yang dibeli hari ini. Biasanya obat flu adalah sesuatu yang kau beli hanya ketika kau membutuhkannya segera.
"Dalam perjalanan pulang setelah membelinya, aku melihatmu dan Satou bersama di Keyaki Mall. Begitulah aku menyadari bahwa kencan ganda itu dimulai dari tahap yang relatif awal. Aku mengira kesehatanmu akan memburuk, tapi tampaknya prediksi itu sangat melenceng."
"Jadi.....itu artinya alasan kau tak menghubungiku karena khawatir adalah....."
Apakah itu berarti dia tak bersikap dingin padaku, atau telah melupakanku?
"Kau tak memakai topeng juga, bahkan dari kejauhan aku bisa melihat bahwa kau sehat."
A-apa artinya itu? Aku tak mendengar apapun tentang itu!
"J-Jika kau khawatir tentangku...daripada melakukan hal-hal seperti ini, lakukan hal-hal seperti mengunjungiku lebih awal atau setidaknya meneleponku. Kau bisa mengonfirmasinya seperti itu."
"Dalam asrama yang begitu mencolok, aku tak dapat langsung mengunjungi kamarmu. Menghubungimu melalui telepon akan menjadi cara yang efektif untuk melakukannya, tapi aku juga memperhitungkan bahwa kau akan bertindak keras dalam hal itu. Karena kau benci menunjukkan kelemahanmu."
Apa, apa, apa, apa, apa artinya itu!?
Aku merasakan dorongan tiba-tiba untuk menyembunyikan wajahku yang dengan cepat menjadi merah.
Hari itu, sejak insiden di atap itu, itu berarti Kiyotaka selalu mengkhawatirkanku!
Aaaaaaaaaaaaa, mou, aaaaaaaaaa!
Di dalam hatiku ada orang lain yang memekik saat berlari-lari.
Tak ada yang salah lagi. Aku harus mengakuinya sekarang. Serius, serius, serius, hatiku serius dicuri.
Panah yang menembus hatiku. Anak panah cinta yang tak bisa kukeluarkan lagi.
Apakah ini mungkin? Apakah itu baik bagiku untuk jatuh cinta dengan seseorang yang telah menindasku? Tapi ini sudah terlambat. Kekuatan panah ini luar biasa.
Aku punya, aku punya terhadap Kiyotaka-----sungguh, serius, aku telah jatuh cinta padanya.
Selanjutnya
1 komentar on Novel Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e Bahasa Indonesia Jilid 7.5 SS 4
Lanjut Vol 6 min, versi english sudah rilis.